Doa bararti
memohon atau meminta sesuatu yang baik
daripada Allah Swt yang Maha Pemurah.
Allah Berfirman :
“Berdoalah kepadaku, sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari berdoa kepadaku akan masuk neraka Jahannam dalam
keadaan hina.”
Demikian pula dijelaskan dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu
‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“ مَنْ لَم يَدْعُ اللَّه يَغْضَبْ عَلَيْه”
Artinya:
“Barangsiapa yang tidak berdoa
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala maka Allah Subhanahu wa Ta’ala marah
terhadapnya”
Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“Wahai manusia, kamulah yang bergantung dan butuh kepada Allah;
sedangkan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi
Maha Terpuji” (QS Faathir: 15).
Allah Subhanahu wa Ta’ala, aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang
tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu‘, dari jiwa yan tidak puas, serta
dari doa yang tidak dikabulkan”
Jadi, Sebagai Hamba Allah dan Umatnya Nabi Muhammad kita selalu dianjurkan untuk berdoa memohon kepada-Nya.
Surah Al-Mu'min, ayat 60
Artinya: "Dan berfirman Tuhanmu "Memohonlah (mendoalah) kepada-Ku, Aku pasti perkenankan permohonan (doa) mu itu."
Allah berjanji akan menerima doa hambanya. tetapi sering kali kita mengeluh dan beranggapan bahwa Allah tidak mendengar bahkan tidak mengabulkan doa kita.
sesungguhnya Allah Maha Adil dan Maha Pendengar
A. Waktu yang Baik untuk Berdoa
1. Disaat kita sujud dalam shalat
Dari Abu Hurairah
RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, “Sedekat-dekat hamba kepada Tuhannya
yang Maha Perkasa lagi Maha Agung adalah diwaktu sujud, maka perbanyaklah doa
(diwaktu sujud)”. [HR.
Muslim, Abu Dawud dan Nasai]
Didalam sujud sendiri terdapat doa :
Artinya:
“Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi serta memujilah aku kepada-Nya”
Di dalam sujud kita selalu merendahkan diri di hadapan-Nya dan memuji Kebesarannya
2. Di sepertiga malam terakhir
Dari Jabir ia
berkata : Aku mendengar Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya pada waktu malam itu
ada suatu saat yang tidaklah seorang muslim bertepatan pada waktu itu memohon
kebaikan dunia akhirat kepada Allah kecuali Allah pasti memberinya. Dan yang
demikian itu berlaku setiap malam”.
[HR. Muslim 1 : 521]
Dan Sesungguhnya setiap malam Allah selalu turun ke bumi melihat orang-orang yang bangun untuk berdoa kepada-Nya
Dari Abu Hurairah
RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : Tuhan kita setiap malam turun ke
langit dunia, yaitu ketika malam tinggal sepertiga yang akhir. Lalu Allah
berfirman, “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya.
Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Barangsiapa yang
memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya”. [HR. Malik, Bukhari, Muslim dan
Tirmidzi]
3.Diantara adzan dan iqamat
Dari Anas RA, ia
berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Doa diantara adzan dan iqamat tidak akan
ditolak”. [HR.
Nasai, dishahihkan oleh Ibnu Hibban]
Diwaktu
ini juga termasuk waktu yang ijabah, apabila kita berdoa kepada Allah, maka
perbanyaklah doa, disela-sela antara adzan dan iqamat ini. Akan tetapi sering kali sela antara Adzan dan iqamat hanya sebentar, pandai-pandailah kita memanfaatkan waktu tersebut.
4.Sesudah shalat-shalat Fardlu atau shalat wajib
Dari Abu Umamah RA,
ia berkata : (Rasulullah SAW) ditanya, “Ya Rasulullah, doa yang bagaiman yang
paling di dengar ?”. Beliau menjawab, “doa ditengah malam yang Akhir dan
sesudah shalat-shalat fardlu”.
[HR. Tirmidzi, ia berkata : hadits hasan]
Setelah sholat fardhu dan sholat wajib, perbanyaklah berdzikir dan berdoa.
Surat Al-baqarah(2) Ayat 153
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
[Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada
Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar].
Sholat adalah doa, maka perbanyaklah berdoa. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Pengasih.
5. Di hari jum’at
Dari Abu Hurairah
RA, bahwasannya Rasulullah SAW pernah menyebut hari jum’at, lalu bersabda,
“pada hari jum’at itu ada suatu saat, apabila kebetulan seorang muslim shalat
dan memohon sesuatu kepada Allah ‘Azza wa Jalla pada saat itu, niscaya Allah
akan mengabulkannya”, dan beliau berisyarat dengan tangannya bahwa saat itu
sangat sedikit (sangat pendek).
[HR. Bukhari dan Muslim] dan pada riwayat muslim ada tambahan, “ la itu adalah saat yang singkat”.
6. Ketika berbuka puasa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang
adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang
terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16: 396. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Maka perbanyaklah berdoa saat kita akan berbuka puasa, karena kita telah melakukan ibadah dan merendahkan diri.
Allah Berfirman,
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah: 186)
- See more at: http://minhajulmustaqim.blogspot.com/2012/04/ayat-janji-allah-untuk-mengabulkan-doa.html#sthash.SxqBTAz0.dpuf
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah: 186)
- See more at: http://minhajulmustaqim.blogspot.com/2012/04/ayat-janji-allah-untuk-mengabulkan-doa.html#sthash.SxqBTAz0.dpuf
Allah Berfirman :
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah: 186)
Abu Hurairah ra. berkata bahwa Nabi saw. bersabda,
"Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau pemutusan hubungan (silaturrahmi) dan selama tidak minta dipercepat." Ada seorang bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta dipercepat itu?" Beliau pun menjawab, "(Yaitu) ia berkata: 'Aku sudah berdoa dan terus berdoa tetapi beium pernah aku melihat doaku dikabulkan.' Maka pada saat itu ia merasa letih dan tidak mau berdoa lagi." (HR.Muslim) - See more at: http://minhajulmustaqim.blogspot.com/2012/04/ayat-janji-allah-untuk-mengabulkan-doa.html#sthash.SxqBTAz0.dpuf
"Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau pemutusan hubungan (silaturrahmi) dan selama tidak minta dipercepat." Ada seorang bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta dipercepat itu?" Beliau pun menjawab, "(Yaitu) ia berkata: 'Aku sudah berdoa dan terus berdoa tetapi beium pernah aku melihat doaku dikabulkan.' Maka pada saat itu ia merasa letih dan tidak mau berdoa lagi." (HR.Muslim) - See more at: http://minhajulmustaqim.blogspot.com/2012/04/ayat-janji-allah-untuk-mengabulkan-doa.html#sthash.SxqBTAz0.dpuf
Allah Berfirman,
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah: 186)
- See more at: http://minhajulmustaqim.blogspot.com/2012/04/ayat-janji-allah-untuk-mengabulkan-doa.html#sthash.SxqBTAz0.dpuf
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah: 186)
- See more at: http://minhajulmustaqim.blogspot.com/2012/04/ayat-janji-allah-untuk-mengabulkan-doa.html#sthash.SxqBTAz0.dpuf
Allah Berfirman,
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah: 186)
- See more at: http://minhajulmustaqim.blogspot.com/2012/04/ayat-janji-allah-untuk-mengabulkan-doa.html#sthash.SxqBTAz0.dpuf
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah: 186)
- See more at: http://minhajulmustaqim.blogspot.com/2012/04/ayat-janji-allah-untuk-mengabulkan-doa.html#sthash.SxqBTAz0.dpuf
Allah Berfirman,
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah: 186)
- See more at: http://minhajulmustaqim.blogspot.com/2012/04/ayat-janji-allah-untuk-mengabulkan-doa.html#sthash.SxqBTAz0.dpuf
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah: 186)
- See more at: http://minhajulmustaqim.blogspot.com/2012/04/ayat-janji-allah-untuk-mengabulkan-doa.html#sthash.SxqBTAz0.dpuf
"Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau pemutusan hubungan (silaturrahmi) dan selama tidak minta dipercepat." Ada seorang bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta dipercepat itu?" Beliau pun menjawab, "(Yaitu) ia berkata: 'Aku sudah berdoa dan terus berdoa tetapi belum pernah aku melihat doaku dikabulkan.' Maka pada saat itu ia merasa letih dan tidak mau berdoa lagi." (HR.Muslim)
B. 13 Orang yang doanya akan Dikabulkan oleh Allah
1. Orang yang berpuasa sampai berbuka.
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda "Ada 3 orang yang sekali kali tidak akan ditolak doanya oleh Allah. Pertama, orang yang sedang berpuasa. Kedua, kepala negara yang adil. Ketiga, orang yang teraniaya" (HR Tirmidzi)
2. Pemimpin yang Adil
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Tiga orang yang doanya tidak tertolak adalah: orang yang sedang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terdzalimi/teraniaya. Allah mengangkatnya ke atas awan, dibukakan baginya pintu-pintu langit, dan Allah berfirman (yang artinya): “Demi keagungan-Ku, pasti Aku akan menolongmu meski setelah beberapa waktu” (HR. At-Tirmidzi dan lainnya, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
3. Orang teraniaya
Ketika orang tersebut merasa di dzolimi dan berdoa, maka doanya tidak akan ditolak oleh Allah. Maka kita harus berhati-hati dalam bertindak, bersikap dan berucap agar tidak mendzolimi orang lain.
4. Kedua Orang Tua pada anaknya
4. Kedua Orang Tua pada anaknya
Doa orang tua pada anaknya itu mustajab. Rasulullah pernah bersabda, kata Abu Hurairah ra. "Tiga buah doa insyaallah kemustajabannya tidak dapat diragukan lagi : doa orang teraniaya, doa Ibu Bapak pada anaknya & doanya orang yang sedang dalam perjalanan (Musafir)" (HR Ahmad)
5. Doa anak yang saleh untuk kedua orang tuanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
“Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah (pahala) amalnya, kecuali
dari tiga jalur amal: amal sedekah jariyah, ilmu yang tetap
dimanfaatkan, dan anak saleh yang mendoakannya” (HR. Muslim).Dan di
dalam hadits lain:
“Sesungguhnya Allah akan meninggikan derajat seorang
hamba yang saleh di Surga, sampai sang hamba itu berkata: Ya Rabbi,
bagaimana aku bisa mendapatkan derajat setinggi ini? Maka Allah
menjawab: Itu berkat doa istighfar putramu untukmu!” (HR. Ahmad, dan
sanadnya dishahihkan oleh Ibnu Katsir).
6.Doa orang mudhtharr (yang sedang dalam kesulitan,
terhimpit, terdesak atau kepepet).
Allah Ta’ala berfirman (yang
artinya): “Atau siapakah (selain Allah) yang mengabulkan (doa) orang
yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang
menghilangkan kesusahan…?” (QS. An-Naml: 62).
7. Seorang Muslim bagi Saudaranya tanpa Kehadirannya
"Doa seorang Muslim untuk saudaranya untuk kebaikan, keselamatan saudaranya (Muslim) yang jauh daripadanya (umpamanya orang yang tinggal di perantauan atau sedang dalam perjalanan)" (HR Muslim, Al-Adkar : 176)
8. Orang yang tidur dalam kedaan suci (berwudhu,
insya-allah termasuk yang dalam keadaan junub dan berhalangan
sekalipun) dan berdzikir kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda (yang artinya):
“Tidak seorang muslimpun tidur malam
dengan berdzikir kepada Allah dan dalam keadaan suci (berwudhu dan
berdzikir sebelum tidur), lalu terbangun pada malam hari dan berdoa
kepada Allah memohon kebaikan dunia dan akherat, melainkan Allah akan
memberikan kepadanya apa yang dipintanya itu” (HR. Abu Dawud dan Ahmad,
serta dishahihkan oleh Al-Albani).
9. Tiap Muslim yang selama Doanya tidak Mengandung Kezaliman atau mengarah ke Pemutusan Hubungan Keluarga
Rasulullah bersabda :
Rasulullah bersabda :
"Tidak ada seorang Muslim di muka bumi ini yang
berdoa memohonkan sesuatu pada Allah SWT, melainkan Allah mengabulkannya
sebagaimana yang dimohonkannya, atau dipalingkan Allah daripada suatu
kecelakaan, selama ia tidak mendoakan suatu yang mengandung dosa atau
memutuskan tali silaturahmi. Maka berkatalah seseorang "Kalau begitu
baiklah kami memperbanyak doa, jawab Nabi" Allah menerima doa hambanya
lebih banyak lagi" (HR Tirmidzi)
10. Orang yang bertaubat dari dosanya
Allah berfirman :
"Mohonlah olehmu kepada tuhanmu, ampunan dari segala dosa, kemudia bertaubatlah kepadanya. Dia akan memberika kenikmatan kepadamu yang cukup baik & memuaskan hingga batas waktu yang telah ditentukan & dia akan memberikan kemuliaan pada tiap orang, menurut kadarnya masing-masing" (QS Hud : 3)
Dalam surat lain Allah juga berfirman :
"Dan barangsiapa yang mengerjakan sesuatu kejahatan atau menganiaya diri sendiri, kemudian ia memohon ampunan pada Allah terhadap dosanya, niscaya ia mendapati bahwa Allah maha pengasih lagi maha penyayang" (QS An-Nisa : 110)
Allah berfirman :
"Mohonlah olehmu kepada tuhanmu, ampunan dari segala dosa, kemudia bertaubatlah kepadanya. Dia akan memberika kenikmatan kepadamu yang cukup baik & memuaskan hingga batas waktu yang telah ditentukan & dia akan memberikan kemuliaan pada tiap orang, menurut kadarnya masing-masing" (QS Hud : 3)
Dalam surat lain Allah juga berfirman :
"Dan barangsiapa yang mengerjakan sesuatu kejahatan atau menganiaya diri sendiri, kemudian ia memohon ampunan pada Allah terhadap dosanya, niscaya ia mendapati bahwa Allah maha pengasih lagi maha penyayang" (QS An-Nisa : 110)
11. Doa jamaah haji dan umroh
12. Doa waliyyullah (seorang mukmin yang telah sampai
derajat dicintai oleh Allah karena derajat ketaatan dan kesalehannya
yang tinggi serta istimewa).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman (dalam
hadits qudsi – yang artinya): “Barangsiapa yang memusuhi seorang
wali-Ku, maka Aku-pun memusuhinya. Dan tiada cara taqarrub (pendekatan
diri) kepada-Ku yang lebih Aku sukai selain dengan melakukan apa-apa
yang Aku wajibkan. Dan (setelah yang wajib dan fardhu itu) hamba-Ku
akan terus ber-taqarrub kepada-Ku melalui amal-amal nafilah (sunnah),
sampai Aku mencintainya. Dan jika Aku telah mencintainya, maka Aku
menjadi pendengaran untuk ia mendengar, penglihatan untuk ia melihat,
tangan untuk ia beraktifitas, dan kaki untuk ia berjalan. Apabila ia
meminta kepada-Ku, pasti Aku penuhi permintaannya, dan jika ia memohon
perlindungan kepada-Ku, pasti Aku lindungi…” (HR. Al-Bukhari dari Abu
Hurairah ra.).
13. Doa seorang musafir.
C. Etika dalam Berdoa
firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ
” Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan
berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik. [al-A‘raf/7:55-56] [2]
1. Mengangkat kedua tangan sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Salmân
al-Fârisi Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
قَالَ إِنَّ اللّهَ حَيِيٌ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ
” Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha pemalu lagi Maha pemurah
terhadap seorang hamba yang mengangkat kedua tangannya (berdoa), kemudian kedua
tangannya kembali dengan kosong dan kehampaan (tidak dikabulkan).”
Nabi SAW bertanya, “Tahukah kalian
dengan apa ia berdoa kepada Allah? Ia telah berdoa kepada Allah dengan menyebut
nama-Nya yang paling agung, yang jika berdoa dengannya niscaya dikabulkan dan
jika meminta dengannya niscaya akan diberi.” (HR. Tirmidzi no. 3467, Ibnu Majah
no. 3848, Ahmad no. 11760. Dishahihkan oleh Al-Albani)
Nabi
SAW bertanya, “Tahukah kalian dengan apa ia berdoa kepada Allah? Ia
telah berdoa kepada Allah dengan menyebut nama-Nya yang paling agung,
yang jika berdoa dengannya niscaya dikabulkan dan jika meminta dengannya
niscaya akan diberi.” (HR. Tirmidzi no. 3467, Ibnu Majah no. 3848,
Ahmad no. 11760. Dishahihkan oleh Al-Albani) - See more at:
http://www.arrahmah.com/read/2012/01/25/17593-berdoa-dengan-menyebut-nama-allah-yang-paling-agung.html#sthash.SyOhJRQO.dpuf
2. Memulakan doa dengan pujian terhadap
Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian Salawat dan Salam kepada Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, selanjutnya bertawasul kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala dengan tawasul yang disyariatkan, seperti dengan bertauhid kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala dengan asma’ dan sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan
amal shalih dan selainnya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda :
إِذَا صَلَّى أَحَدُ كُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيْدِ اللهِ وَ الثَنَاءِ ثُمَّ يُـصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ ثُمَّ يَدْعُوْ بِمَا شَاءَ . رواه ابو داود
“Apabila seseorang diantara kamu berdo’a, maka hendaklah ia mendahuluinya dengan alhamdulillah dan puji-pujian lainnya, lalu bershalawat kepada Nabi dan kemudian ia berdo’a dengan apa yang ia kehendakinya”. (HSR. Abu Daud).
3. Bersangka baik terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Diriwayatkan dalam sebuah hadis qudsi dari Anas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَقُولُ اللَّه عَزَّوَجَلَّ : يَقُولُ أَنَّا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِيْ وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِيْ
” Allah Swt berfirman: “Aku (akan) sebagaimana hamba-Ku menyangka tentang-Ku, dan Aku akan bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku”al-Qurthûbi rahimahullah berkata: ” maknanya adalah hamba itu menyangka dikabulkannya doa, diterimanya taubat, diberikan ampun melalui istighfâr, serta menyangka dibalas dengan pahala atas ibadah yang dilakukan sesuai syarat-syaratnya sebagai keyakinan akan kebenaran janji Allah Subhanahu wa Ta’ala.
4. Menjauhi sikap tergesa-gesa mengharapkan terkabulnya doa; karena
ketergesa-gesaan itu akan berakhir dengan sikap putus asa sehingga ia tidak
lagi berdoa. Na‘ûdzubillâh.
” Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahawa Rasulullah bersabda “ Akan dikabulkan (doa) seseorang di antara kalian selama dia tidak tergesa-gesa, yaitu dia berkata ‘aku telah berdoa namun belum dikabulkan bagiku’ “.
Dalam lafaz lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُسْتَجَابُ لأَِحَدِكُم مَالَم يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَم يُتَجَبْ لِي
” Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahawa Rasulullah bersabda “ Akan dikabulkan (doa) seseorang di antara kalian selama dia tidak tergesa-gesa, yaitu dia berkata ‘aku telah berdoa namun belum dikabulkan bagiku’ “.
Dalam lafaz lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قَالَ لاَيَزَالُ يُستَجَابُ لِلعَبْدِ مَا لَم ْيَدْع ُبِإِثْم أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَالَمْ يَسْتَعْجِل قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الاِستِعْجَالُ قَالَ يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَم أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ
” Sentiasa akan dikabulkan (doa) seorang hamba selama tidak meminta sesuatu
yang membawa dosa atau memutuskan tali kekeluargaan, selama dia tidak
tergesa-gesa. Ditanyakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Wahai Rasulullah , apa yang dimaksud tergesa-gesa?” Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab: “Dia berkata ‘aku telah berdoa, aku telah berdoa
namun aku tidak pernah mendapatkan doaku dikabulkan’, kemudian ia berputus asa
dan meninggalkan berdoa.
5. Membersihkan jiwa raga dari berbagai kotoran dosa. Hati yang kotor dengan
berbagai maksiat atau jiwa yang tidak bersih dari perkara haram akan menghalang
terkabulnya doa.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيًّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَِ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا الرُّيسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ وَقَالَ يَاأَيُّهَاالذِنيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَا كُمْ ثُمَّ دَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَارَبِّ يَارَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمََِشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامٌ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
” Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata :
“Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala baik dan tidak
menerima melainkan yang baik. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan kaum Mukminin dengan apa yang telah diperintahkannya kepada para
rasul.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Wahai para rasul makanlah kalian
dari yang baik dan beramal solehlah, sesungguhnya Aku Maha mengetahui apa yang
kalian kerjakan.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman makanlah rizki yang baik dari apa yang diberikan kepada kalian…”.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman makanlah rizki yang baik dari apa yang diberikan kepada kalian…”.
6. Yakin bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha mengabulkan doa selama tidak
ada sesuatu pun yang menghalangnya. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘anhu
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ادْعُوا اللَّهَ وَاَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِاْللإِجَاَبَةِ وَاعْلَمُواأَنَّ اللَّهَ لاَيَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
” Berdoalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kalian yakin (akan) dikabulkan,
sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa (seorang hamba) yang hatinya alpa
serta lalai “
Dalam hadis lain dari Abu Sa‘id Al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu bahawa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيْهَا إثْمٌ وَلاَقَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّأَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّ خِرَهَا لَهُ فِي الآخِرَةِ وَإِمَّا اَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا إِذًا نُكثِرُ قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ
” Tidaklah seorang Muslim berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan
sebuah doa yang tidak ada dosa atau pemutusan ikatan kekeluargaan di dalamnya,
melainkan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberinya satu di antara tiga
perkara; 1) boleh jadi Allah Subhanahu wa Ta’ala segera mengabulkan doa
tersebut, 2) atau menyimpan sebagai tabungan baginya di akhirat, 3) atau
menyelamatkannya dari kejahatan yang setara dengan doa yang dipanjatkannya.”
Para sahabat berkata : “Jika demikian, kami akan memperbanyak (doa).”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Allah Subhanahu wa Ta’ala
lebih banyak.
Ibnu Katsîr rahimahullah berkata : “Yang dimaksud adalah bahwa Allah
Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menyia-nyiakan doa seseorang, dan Allah
Subhanahu wa Ta’ala tidak disibukkan dengan sesuatu apapun. Dia Subhanahu wa
Ta’ala Maha mendengar doa. Dalam hal ini terdapat anjuran (memperbanyak) berdoa
kerana tidak satu pun yang luput dari-Nya Subhanahu wa Ta’ala .”
Sumber :
http://ahmadalberjowi.blogspot.com/2012/12/inilah-waktu-waktu-yang-ijabah-untuk.html
http://haykal43satria.blogspot.com/2011/08/orang-orang-yang-akan-dikabulkan-doanya.html
http://gusmardie.blogspot.com/2013/03/adab-berdoa-dalam-islam.html
http://minhajulmustaqim.blogspot.com/2012/04/ayat-janji-allah-untuk-mengabulkan-doa.html


0 Response to "Pentingnya Berdoa dalam Islam"
Post a Comment